Kamis, 04 Juli 2013

MAKALAH SPI


“KEBANGKITAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI ARAB”

                                            
DISUSUN OLEH :
1.      KURNIAWATI HASANAH
2.    LAILIYA NIZAR ZULMI
3.      FITRIYA ILA W.Y
4.      KHOTIMAH
5.      MUHAMMAD NUR SOLIKIN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH “SEJARAH PERADABAN ISLAM”
DOSEN : DR. MODHOFIR, M.HUM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012 / 2013

PENDAHULUAN

            Mempelajari sejarah tentang peradaban di Arab sangat akan berguna bagi kita, karena dari negara itulah pertama kali Agama Islam lahir. Dari situ dapat dilihat bagaimana perjuangan dakwah Islam pada dahulu kala sehingga dapat bangkit dan berkembang di Arab seperti saat ini.
            Islam yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan bangsa lain, menjadi negara yang maju. Beliau dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan, dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Pada saat itu pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam terjadi sebagai jawaban Islam terhadap tantangan yang dihadapi oleh Islam sehubungan dengan berkembang dan meluasnya daerah / wilayah kekuasaan Islam di Jazirah Arab, yang pada umumnya telah tumbuh berbagai aspek peradaban yang lebih maju.














PEMBAHASAN
             Arab adalah negara dimana Islam pertama lahir dan berkembang. Dimulai dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan di angkatnya beliau menjadi Rasulullah pada umurnya yang ke-40 tahun. Saat Rasulullah menerima wahyu ke-2 yaitu Surat Al-Muddattsir ayat 1-7, mulai saat itulah dakwah Islam mulai dilakukan. Dengan Wilayah negara Arab yang cukup Luas jelas saja tidak mudah untuk menyebarkan Islam ke seluruh pewnjuru Arab.
            Agama Islam mulai dapat berkembang dengan cukup pesat sejak Rasulullah SAW mulai hijrah ke Yasrib / Madinah. Mekkah dirasa bukanlah kota yang tepat sebagai kota Dakwah, karena disana banyak kaum kafir Quraisy yang menentang Islam dan berencana membunuh Rasulullah SAW. Di kota Madinah telah terlihat bahwa Islam dapat diterima, ini dapat dilihat dari fakta – fakta berikut :
1.      Bangsa madinah lebih memahami agama – agama ketuhanan, karena mereka kerap mendengar tentang Allah, wahyu, hisab, syurga, neraka, dan lain – lain.
2.      Permusuhan bangsa Madinah dengan bangsa Yahudi sudah berlarut – larut. Kadang ketika bangsa Madinah dapat mengalahkan bangsa Yahudi, bangsa Yahudi berkata : “Tidak berapa lama lagi akan diutus seorang Rasul, seperti yang tersebut dalam kitab kami. Bila dia telah diutus kami akan mengikitunya, dengan demikian kami akan kuat dan dapat mengalahkan kamu”
3.      Kaum Aus dan Khazraj yang ada di Madinah selalu timbul peperangan dan silang sengketa. Masing – masing golongan selalu mencari kawan agar mereka menjadi kuat dan mengalahkan musuhnya.1
Dari fakta – fakta tersebut maka kaum Aus dan Khazraj masuk agama Islam, bahkan mereka bersegera memasukinya agar tidak didahului kaum Yahudi.
Dengan berhijrah ke Madinah Rasulullah segera meletakkan dasar – dasar masyarakat Islam. Rasulullah resmi menjadi pemimpin di kota tersebut sekaligus pemimpin agama Islam. Dasar – dasar kehidupan masyarakat Islam atau yang sering disebut Konstitusi Madinah, yaitu :


1A. Syalabi, Sejarah & Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pustaka Al Husna Baru, 2003), hlm. 91.
1.      Mendirikan Masjid2
Masjid tersebut untuk tempat beribadah, tempat berkumpul, tempat mempersatukan suku – suku, mengadili perkara, jual beli, dan kegiatan lain. Namun ternyata banyak terjadi hiruk pikuk yang mengganggu kegiatan beribdah, lalu di bangunlah tempat khusus untuk jual beli, dan Masjid letaknya jauh dari hiruk pikuk dan dibuat lebih khusus untuk sembahyang.

2.      Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan sesama Muslim)
Rasulullah mempersatukan Kaum Muhajirin (Penduduk Mekkah yang hijrah ke Madinah) dengan kaum Anshar (penduduk asli Madinah).
                   
3.      Perjanjian antar sesama Muslim dan bukan Muslim
Isi pewrjanjiannya antara lain :
1)      Kelompok ini mempunyai pribadi keagamaan dan politik.
Adalah hak kelompok untuk menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang patuh.
2)      Kebebasan beragama terjamin untuk semua.
3)      Adanya kewajiban penduduk Madinah, baik Muslim ataupun bukan Muslim,bantu membantu moril dan materiil.
4)      Rasulullah adalah Pemimpin bagi penduduk Madinah. Kepada beliaulah seluruh perkara besar akan diselesaikan.3

4.      Meletakkan dasar – dasar politik, ekonomi dan sosial.
Dasar berpolitik antara lain prinsip keadilan yang harus dijalankan tanpa pandang bulu. Prinsip egaliter antara manusia, yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah. Untuk memecahkan masalah dipeganglah prinsip musyawarah.

            Setelah berkembang pesat di Madinah kekuasaan Islam semakin meluas dengan adanya berbagai perang dan kaum Muslimin yang memenangkannya membuat wilayah tersebut menjadi kekuasaan kaum Muslimin hingga akhirnya seluruh Jazirah Arab dapat dikuasai.




            2A. Syalabi, Sejarah & Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pustaka Al Husna Baru, 2003), hlm. 103.
                3A. Syalabi, Sejarah & Kebudayaan Islam, hlm. 104.

            PEPERANGAN DALAM ISLAM

            Ada beberapa peperangan yang terjadi pada zaman Rasulullah. Terjadinya peperangan ini antara lain untuk memerangi kaum – kaum yang menghalangi penyebaran agama Islam, antara lain kaum Quraisy dan Yahudi.
1.      PERANG BADAR
Perang Badar terjadi pada tanggal 8 Ramadhan 2 H di lembah Badar, antara kaum Muslimin melawan kaum Quraisy. Disebabkan karena kaum Quraisy ingin melenyapkan kaum Muslimin. Kaum Quraisy 900-1000 orang, dipimpin Utbah bin Rabi’ah, Al-Walid, dan Syaiban. Pasukan Islam 305 orang dipimpin Ubaidah bin Haris, Hamzah, dan Ali bin Abi Thalib. Pertempuran dimenangkan kaum Muslimin.
2.      PERANG UHUD
Pereng Uhud, Sya’ban 3 H, di kaki gunung Uhud. Disebabkan karena kaum Quraisy ingin balas dendam dalam perang Badar. Pasukan Quraisy dipimpin Abu Sufyan dan Khalid bin Walid. Pada awalnya pasukan Islam menang, karena godaan harta perang, pasukan Islam lengah, pasukan Quraisy menyerang kemudian menyerang dan kaum Muslimin kalah.
3.      PERANG KHANDAQ
Perang Khandaq, Syawal 5 H, di Madinah. Sekitar Madinah digali parit (Khandaq), ide Slaman Al Farisi untuk mempertahankan dari serangan musu. Perang ini dimenangkan kaum Muslimin.
4.      PENAKHLUKKAN KOTA MAKKAH
Pada tahun 628 M / 6 H Rasulullah memimpin delegasi kaum Muslimin berangkat ke Makkah untuk berumrah. ketika mereka sampai di Hudaibiyah, penduduk Makkah tidak mengijinkan mereka masuk kota.
Kemudian diadakan perjanjian dengan nama Perjanjian Hudaibiyah, yang isinya :
·         Kaum Muslimin boleh mengunjungi Ka’bah tetapi ditangguhkan sampai dengan tahun depan.
·         Lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja.
·         Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang – orang Makkah yang melarikan diri ke Madinah, begitu pula sebaliknya.
·         Diadakan gencatan senjata antara masyarakat Makkah dan Madinah selama sepuluh tahun.
·         Setiap kabilah bebas untuk masuk ke dalam persekutuan kaum Quraisy ataupun kaum Muslimin.4


4Khoiriyah, Reorientasi Wawasan Sejarah Islam, (Yogyakarta : Teras, 2012), hlm. 44.
Pada akhir Januari 630 M (8 H) atau dua tahun setelah perjanjian Hudaibiyah, umat Islam berhasil menguasai kota Makkah. Setelah bebagai kemenangan yang diraih umat Islam, banyak kaum Quraisy yang akhirnya masuk Islam.
5.      PERANG KAIBAR
Perang Kaibar, 7 H di Kaibar, antara kaum Muslimin melawan Yahudi. Pasukan Islam dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib. Setelah mengepung selama 6 hari, pasukan Islam akhirnya menang.
6.      PERANG MU’TAH
Perang Mu’tah terjadi pada 8 H di desa Mu’tah. Perang ini disebabkan oleh penuntutan balas kekejaman raja Ghassan yang membunuh utusan Rasulullah dalam rangka dakwah Islam. Terjadi peperangan yang tidak seimbang yaitu jumlah pasukan Muslimin hanya 3000 orang sedangkan pasukan Ghassan yang dibantu Romawi berjumlah 200.000 orang.
7.      PERANG HUNIAN
Perang Hunian terjadi pada 8 H di lembah Hunian. Perang ini disebabkan masih adanya dua suku Arab yang menentang meskipun kota Makkah sudah ditakhlukkan. Namun pertempuran itu dapat dimenangkan oleh kaum Muslimin. Dengan demikian berarti seluruh Jazirah Arab telah berada di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.
8.      PERANG TABUK
Perang Tabuk terjadi pada 9 H di daerah Tabuk. Disebabkan Heraklius bergabung dengan bani Ghassan dan bani Lachmides menyusun rencana untuk menghadapi Islam. Namun tentara Romawi akhirnya menarik diri karena Nabi juga menyiapkan pasukan yang banyak pula. Perang Tabuk adalah perang terakhir yang diikuti Rasulullah.

PERJUANGAN ISLAM SETELAH RASULULLAH WAFAT
            Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar mereka mengangkat seorang khalifah setelah beliau wafat, yang dibai’at dengan bai’at syar’iy untuk memerintah kaum Muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. Menegakkan syari’at Allah, dan berijtihad bersama kaum Muslimin melawan musuh-musuh Allah. Setelah Nabi Muhammad wafat, daerah kekuasaan telah meliputi Jazirah Arab. Bahkan semasa Nabi Muhammad pun Islam sudah mulai memasuki wilayah diluar lingkungan budaya dan peradaban bangsa Arab.
            Selanjutnya para khalifah (pengganti Rasulullah) sebagai pemegang kekuasaan dikalangan umat Islam, meneruskan usaha Nabi untuk memperluas penyebaran Islam. Pengembangan wilayah Islam terdapat dua pola, yaitu : dengan dakwah dan perang. Pengembangan wilayah dengan jalan peperangan bukan merupakan prinsip dasar pengembangan Islam, Rasulullah pernah memerintahkan tentara Islam untuk memerangi orang – orang Ghassan yang bersekutu dengan Romawi di perbatasan Syria, adalah karena sikap mereka berbahaya bagi Islam, mereka berusaha melenyapkan dan menghambat perkembangan Islam dengan cara membunuh para sahabat Nabi. Dengan demikian, cikal bakal perang yang dilakukan oleh umat Islam bertujuan mempertahankan diri dan untuk melindungi dakwah.
            Dengan dua pola usaha pengembangan Islam di Jazirah Arab tersebut, maka perluasan wilayah kekuasaan Islam sejak zaman Nabi SAW smpai Khulafaur Rasyidin dapat digambarkan sebagai berikut :
1)     Pada zaman Nabi, Madinah berkembang keseluruh wilayah / Jazirah Arab, pada masa akhir hayatnya telah dirintis usaha ekspansi keluar Jazirah Arab dengan jalan mengirim surat / ajakan untuk masuk islam kepada raja dan para penguasa di sekitar Jazirah Arab.
2)     Pada zaman Khalifah Abu Bakar, (tahun 11-13 H / 632-634 M) penyebaran Islam melalui ekspansi dan dakwah, telah memasuki kota Hirah dan Anbar di Mesopotamia (Irak) dan sampai ke sungai Yamruk di Syiria.
3)     Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, (tahun 13-23 H / 634-644 M) penyebaran Islam sudah meluas sampai di sungai Amur Darya di sebelah Timur dan sampai ke Mesir di sebelah Barat.
4)     Pada zaman pemerintahan Usman bin Affan, (tahun 23-35 H / 644-656 M) penyebaran Islam dan perluasan wilayah kekuasaan telah mencapai Khurasan, Armenia, dan Aserbeijan di sebelah timur, dan mencapai Tunisia (Afrika utara) dan Amuriah serta Cyprus (di laut tengah) di sebelah barat / utara.
5)     Sedangkan pada pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, (tahun 35-40 H / 656-661 M) dipilih dan diangkat mayoritas para Muslim, sedangkan minoritas (keluarga Umayyah) menentang atas pengangkatan tersebut.
            Pengangkatan Khalifah keempat memperlihatkan variasi – variasi yang berbeda dan erat kaitannya dengan situasi dan kondisi masyarakat. A) ada yang dipilih dan diangkat oleh jamaah kaum Muslimin dengan musyawarah. B) ada pula calon – calon yang dikemukakan oleh jamaah Muslimin, yang jelas para khalifah tidak ada mencalonkan putranya sendiri, sehingga pada masa Khulafaur Rasyidin demokrasi Islam dapat terlaksana dalam pemilihan kepala negara.





PENUTUPAN

KESIMPULAN
1.      Dakwah Islam mulai dilakukan sejak turun wahyu kedua yaitu surat Al Mudattsir ayat 1-7.
2.      Di Makkah kaum Quraisy banyak tang menentang Islam sehingga akhirnya Rasulullah berhijrah ke Yatsrib / Madinah. Disana Islam dapat berkembang pesat.
3.      Dalam langkah – langkahnya sebagai pemimpin Madinah dan pimimpin Islam, Rasulullah membuat konstitusi Madinah, yaitu :
a.       Mendirikan Masjid
b.      Ukhuwah Islamiyah
c.       Perjanjian saling membantu antara Muslim dan non Muslim
d.      Meletakkan landasan politik, ekonomi, dan kemasyarakatan
4.      Ada beberapa peperangan pada zaman Rasulullah dalam rangka dakwah Islam, antara lain :
a.       Perang Badar
b.      Perang Uhud
c.       Perang Khandaq
d.      Perang Kaibar
e.       Perang Mu’tah
f.       Perang Hunian
g.      Perang Tabuk
5.      Setelah Rasulullah meninggal, dipilihlah khalifah sebagai pemimpin perjuangan syiar Islam. Khalifah yang terpilih yaitu :
a.       Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq, (tahun 11-13 H/632-634 M)
b.      Khalifah Umar bin Khattab, (tahun 13-23 H/634-644 M)
c.       Khalifah Utsman bin Affan, (tahun 23-35 H/644-656 M)
d.      Khalifah Ali bin Abi Tholib, (tahun 35-40 H/656-661 M)



DAFTAR PUSTAKA


Syalabi, A, Sejarah & Kebudayaan Islam, (Jakarta : Pustaka Al Husna Baru, 2003).
Khoiriyah, Reorientasi Wawasan Sejarah Islam, (Yogyakarta : Teras, 2012).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar